ntbkita.com – Proses rekonstruksi kasus pelecehan seksual yang melibatkan Agus alias IWAS (23), seorang penyandang disabilitas tanpa kedua tangan, mengungkap sejumlah fakta mengejutkan. Salah satunya adalah pengakuan penjaga homestay, Wayan Kartika, yang menyebut Agus sering datang ke homestay bersama perempuan berbeda hingga tiga hingga empat kali dalam seminggu.
“Sering kesini 3 sampai 4 kali seminggu dengan perempuan yang berbeda-beda,” ungkap Wayan Rabu, (11/12/2024).
Terkait pembayaran kamar, Wayan menjelaskan bahwa para perempuan yang datang bersama Agus biasanya memesan kamar dengan sistem short time seharga Rp50 ribu.
“Tapi selama dia kesini, kadang perempuan yang bayar, kadang juga Agus yang bayar,” tambahnya.
Wayan juga mengungkap bahwa kondisi para perempuan yang datang bersama Agus selalu terlihat biasa saja, tanpa menunjukkan gelagat yang mencurigakan.
“Biasa saja, kita kan tidak tahu apa yang terjadi,” tutup Wayan.
Selain itu, pengelola homestay, Sinta Agustina, memberikan kesaksian bahwa Agus kerap datang ke homestay membawa perempuan yang berbeda, bahkan dalam satu hari.
“Yang waktu hari libur bisa dua kali, malamnya beda lagi, dengan perempuan yang berbeda,” ujar Sinta.
Sinta juga menyebut bahwa salah satu perempuan yang pernah dibawa Agus terlihat mengenakan almamater berwarna biru tua, seperti yang dikenakan salah satu korban saat rekonstruksi berlangsung.
“Setelah keluar dari kamar itu, ceweknya nangis,” ungkap Sinta.
Meski demikian, Sinta menegaskan bahwa ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar, karena tidak terdengar suara apapun selama Agus dan perempuan-perempuan tersebut berada di dalam.
“Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kalau mereka berteriak, mungkin saya bisa tolong, tapi tidak ada yang berteriak,” lanjutnya.
Sinta juga memastikan bahwa ia memberikan kesaksian berdasarkan apa yang ia lihat, tanpa ada keberpihakan atau kerja sama dengan pelaku.
“Intinya, saya tidak ada bekerja sama dengan siapapun, apalagi si Agus buntung itu,” tegasnya. (ami)