ntbkita.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EW-LMND) NTB menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi NTB pada Rabu, 13 November 2024. Aksi ini bertujuan untuk mendesak pemerintah daerah agar meningkaaksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi NTBtkan transparansi dan pengawasan terhadap aktivitas pertambangan yang semakin marak dan dinilai merugikan masyarakat setempat.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyoroti praktik eksplorasi dan eksploitasi tambang yang tidak transparan, serta maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah NTB. Mereka mengkritisi lemahnya pengawasan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan sikap tidak tegas DPRD NTB dalam menangani masalah ini.
Koordinator aksi, Arif Haryadin, menyatakan bahwa banyak kasus pertambangan di NTB yang menimbulkan konflik sosial dan berdampak negatif terhadap masyarakat lokal. Salah satu kasus yang disoroti adalah kriminalisasi terhadap warga yang menolak keberadaan tambang di sekitar PT. STM HU’U, di mana beberapa warga yang menentang aktivitas tambang malah dijerat dengan kasus hukum.
“Kami dari EW-LMND NTB menuntut agar DPRD dan ESDM segera melakukan audit menyeluruh terhadap izin tambang yang telah dikeluarkan. Masyarakat lokal sering kali menjadi korban, baik dari sisi kerusakan lingkungan maupun kriminalisasi, tanpa ada perlindungan yang jelas dari pemerintah,” tegas Arif dalam orasinya.
Di tengah jalannya aksi, suasana sempat memanas ketika sekelompok demonstran mencoba menghadang mobil berpelat merah yang melintas di sekitar lokasi. Mahasiswa menduga kendaraan tersebut milik pejabat yang terkait dengan isu pertambangan yang mereka protes. Namun, upaya penghadangan ini segera dapat diredakan oleh pihak kepolisian yang berjaga di lokasi. Aparat dengan sigap mengamankan situasi dan memastikan demonstrasi tetap berlangsung dengan kondusif.
Setelah beberapa jam melakukan orasi, perwakilan DPRD NTB, Lalu Muhibban, akhirnya menemui para mahasiswa. Dalam pernyataannya, Muhibban menyampaikan tanggapannya terhadap aspirasi yang disuarakan oleh mahasiswa. Ia menegaskan komitmen DPRD untuk mengawal dan memfasilitasi aspirasi mahasiswa terkait isu pertambangan dan transparansi perizinan.
“Insya Allah, kami siap terbuka dalam menerima aspirasi dan harapan adik-adik. Saya mohon datanya secara tertulis untuk kami tindaklanjuti. Yang jelas, kami akan mengawal, memfasilitasi, dan memediasi apa yang menjadi harapan adik-adik mahasiswa,” ujar Lalu Muhibban.
Meskipun aksi tersebut berakhir damai, mahasiswa menyatakan bahwa ini baru merupakan langkah awal. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal isu ini dan memberikan tenggat waktu kepada DPRD dan ESDM untuk merespons tuntutan mereka. Mereka mengancam akan menggelar aksi yang lebih besar jika tidak ada tindak lanjut yang jelas dalam waktu dekat. (ami)